Mengenal Setan
Ebook Mengenal Setan Seperti yang Diajarkan Allah Ta’ala Di Dalam Al Qur’an
SETAN TERTAWA 3
Pernah nggak ngalami, tertawa ketika melihat tingkah lucu seorang anak kecil? Kalau pernah, kepikir nggak kalau tawa kita itu adalah suatu bentuk pujian baginya? Pujian itu begitu berarti baginya sehingga dia akan mengulangi aksi yang serupa sehingga dia akan mendapatkan pujian yang sama?
Memang normal seseorang menikmati pujian orang lain. Atau dalam hal ini seorang anak menikmati tertawanya orang dewasa melihat tingkah lucunya. Tapi…
Bagaimana kalau tingkahnya itu terbawa sampai ia besar, dewasa atau bahkan sampai tua? Tingkah cari perhatian seperti anak kecil jika dilakukan oleh orang dewasa tentu sangat menjengkelkan…
Tapi itulah yang terjadi, meski banyak yang belum menyadari hal ini.
Ada orang dewasa yang bertingkah laku seperti anak kecil, entah dia sadari atau tidak tapi itu sungguh tidak mengenakkan jika dilihat.
Kita bisa saksikan di media massa (terutama televisi), ada orang yang demi mencari perhatian pasangannya rela dirinya diekspoitasi dijadikan tontonan orang banyak, dipermalukan, diejek-ejek, dihina-hina…dan anehnya: kita tertawa melihat hal itu! Lucu.
Padahal kita sendiri nggak pernah kepikiran pingin ngalami hal yang serupa!
Jujur harus diakui bahwa kita kadang malah suka melihat hal semacam itu. Mungkin kita membayangkan seandainya kita mengalami apa yang dialami orang itu atau seandainya kita menjadi dia, apa yang akan kita rasakan pastilah hal yang sama yang dia rasakan, cuma bedanya sekarang kita menjadi penonton, jadi berhak menghakimi tingkahnya itu lucu atau nggak. Sedangkan kalau kita ngalami yang dia alami, tentu kita takkan pernah bisa tertawa…bagaimana bisa, sudah malu dipermalukan pula.
SETAN TERTAWA 3
Ternyata, sampai sedetil dan seteliti itu ya tipu daya setan dalam menyesatkan manusia?
Kita ditipu tapi tidak sadar sama sekali sedang ditipu.
Kita (Anda dan saya) pasti pernah tahu definisi ‘sombong’ menurut agama Islam: mendustakan kebenaran dan merendahkan orang lain.
Nah, apalagi namanya jika kita mengingkari rasa malu yang dirasakan oleh orang itu bahwa sebetulnya jika kita berada di tempatnya pasti akan merasakan perasaan yang sama? Dan kita masih juga tetap merendahkan dia, padahal kita tahu juga bahwa kita tak begitu beda nasibnya kalau ngalami yang dia alami?
Dengan sedikit rasa sombong itu sudah cukup bagi setan tertawa untuk menyesatkan kita semakin jauh, kita dibuat tertawa!!!
Aneh tapi nyata.
Menertawakan nasib jelek orang lain yang sebetulnya nasib sesial itu tak pernah terlintas di hati untuk kita alami.
Mentertawakan kebodohan orang lain yang sebetulnya kita juga sama bodohnya.
Kesimpulan,
Tak pernah tertawa bikin kita nggak punya hati.
Terlalu sering tertawa bikin keras kita punya hati.
Jadi, tiap mau ketawa kita harus mikir dulu, benar-benar pantas nggak kalau hal itu kita tertawakan? Jangan-jangan kita malah membukakan pintu bagi setan tertawa untuk menyesatkan kita. Kesalahan yang sebetulnya kecil bisa menjadi besar tanpa kita sadari.
Oke sekian dulu. Semoga bisa sedikit jadi renungan.
Bagi yang belum download ebook Mengenal Setan Seperti yang Diajarkan Allah Ta’ala Di Dalam Al Qur’an, berikut ini link downloadnya:
http://www.ziddu.com/download/3545567/ms.zip.html
atau dari link berikut ini:
http://www.4shared.com/file/88038300/31a23bc1/ms_online.html
Baca dulu, baru boleh dibeli.
[kalau nggak jadi beli gimana? Ya, nggak pa-pa. Yang penting kan sudah baca. Jadi ilmunya bermanfaat. Tidak semua hal bisa dihitung dengan nilai uang. Meski sebutuh apapun kita akan uang…hal itu tidak boleh mengurangi nilai kepribadian kita.]
Terima kasih atas perhatiannya.
Wa assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
LILIK GUNAWAN
http://mengenal-setan.blogspot.com
( c ) 2009 Lilik Gunawan
“Mengenal Setan”
Ebook Mengenal Setan Seperti yang Diajarkan Allah Ta’ala Di Dalam Al Qur’an
SETAN TERTAWA 3
Pernah nggak ngalami, tertawa ketika melihat tingkah lucu seorang anak kecil? Kalau pernah, kepikir nggak kalau tawa kita itu adalah suatu bentuk pujian baginya? Pujian itu begitu berarti baginya sehingga dia akan mengulangi aksi yang serupa sehingga dia akan mendapatkan pujian yang sama?
Memang normal seseorang menikmati pujian orang lain. Atau dalam hal ini seorang anak menikmati tertawanya orang dewasa melihat tingkah lucunya. Tapi…
Bagaimana kalau tingkahnya itu terbawa sampai ia besar, dewasa atau bahkan sampai tua? Tingkah cari perhatian seperti anak kecil jika dilakukan oleh orang dewasa tentu sangat menjengkelkan…
Tapi itulah yang terjadi, meski banyak yang belum menyadari hal ini.
Ada orang dewasa yang bertingkah laku seperti anak kecil, entah dia sadari atau tidak tapi itu sungguh tidak mengenakkan jika dilihat.
Kita bisa saksikan di media massa (terutama televisi), ada orang yang demi mencari perhatian pasangannya rela dirinya diekspoitasi dijadikan tontonan orang banyak, dipermalukan, diejek-ejek, dihina-hina…dan anehnya: kita tertawa melihat hal itu! Lucu.
Padahal kita sendiri nggak pernah kepikiran pingin ngalami hal yang serupa!
Jujur harus diakui bahwa kita kadang malah suka melihat hal semacam itu. Mungkin kita membayangkan seandainya kita mengalami apa yang dialami orang itu atau seandainya kita menjadi dia, apa yang akan kita rasakan pastilah hal yang sama yang dia rasakan, cuma bedanya sekarang kita menjadi penonton, jadi berhak menghakimi tingkahnya itu lucu atau nggak. Sedangkan kalau kita ngalami yang dia alami, tentu kita takkan pernah bisa tertawa…bagaimana bisa, sudah malu dipermalukan pula.
SETAN TERTAWA 3
Ternyata, sampai sedetil dan seteliti itu ya tipu daya setan dalam menyesatkan manusia?
Kita ditipu tapi tidak sadar sama sekali sedang ditipu.
Kita (Anda dan saya) pasti pernah tahu definisi ‘sombong’ menurut agama Islam: mendustakan kebenaran dan merendahkan orang lain.
Nah, apalagi namanya jika kita mengingkari rasa malu yang dirasakan oleh orang itu bahwa sebetulnya jika kita berada di tempatnya pasti akan merasakan perasaan yang sama? Dan kita masih juga tetap merendahkan dia, padahal kita tahu juga bahwa kita tak begitu beda nasibnya kalau ngalami yang dia alami?
Dengan sedikit rasa sombong itu sudah cukup bagi setan tertawa untuk menyesatkan kita semakin jauh, kita dibuat tertawa!!!
Aneh tapi nyata.
Menertawakan nasib jelek orang lain yang sebetulnya nasib sesial itu tak pernah terlintas di hati untuk kita alami.
Mentertawakan kebodohan orang lain yang sebetulnya kita juga sama bodohnya.
Kesimpulan,
Tak pernah tertawa bikin kita nggak punya hati.
Terlalu sering tertawa bikin keras kita punya hati.
Jadi, tiap mau ketawa kita harus mikir dulu, benar-benar pantas nggak kalau hal itu kita tertawakan? Jangan-jangan kita malah membukakan pintu bagi setan tertawa untuk menyesatkan kita. Kesalahan yang sebetulnya kecil bisa menjadi besar tanpa kita sadari.
Oke sekian dulu. Semoga bisa sedikit jadi renungan.
Bagi yang belum download ebook Mengenal Setan Seperti yang Diajarkan Allah Ta’ala Di Dalam Al Qur’an, berikut ini link downloadnya:
http://www.ziddu.com/download/3545567/ms.zip.html
atau dari link berikut ini:
http://www.4shared.com/file/88038300/31a23bc1/ms_online.html
Baca dulu, baru boleh dibeli.
[kalau nggak jadi beli gimana? Ya, nggak pa-pa. Yang penting kan sudah baca. Jadi ilmunya bermanfaat. Tidak semua hal bisa dihitung dengan nilai uang. Meski sebutuh apapun kita akan uang…hal itu tidak boleh mengurangi nilai kepribadian kita.]
Terima kasih atas perhatiannya.
Wa assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
LILIK GUNAWAN
http://mengenal-setan.blogspot.com
( c ) 2009 Lilik Gunawan
“Mengenal Setan”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon berikan saran dan komentar Anda di sini. Semoga dengan bantuan Anda blog ini dapat menjadi semakin lebih baik.